Tuesday, March 13, 2012

This love is starting when the rain is begining


Senja itu , yah senja itu. Hujan turun sangat deras . Mencoba menghapus gersangnya siang dan menggantinya dengan seseluet kesejukan .  Aku berdiri disini ,di bawah tenda ini . Memerhatikan hujan yang semakin lama semakin deras . Sepotong kenangan pun datang menghampiri . Kenangan yang sebenarnya sungguh tidak ingin untuk aku ingat . Oh . . Sungguh sangat tidak ingin !  Aku tidak ingin kembali terjebak ke dalam luka yang selalu menyeret ku ke dalam lubang kehampaan itu . Sudah cukup . Sudah sangat cukup untuk hujan yang aku sia siakan di setiap malam - malam ku (yang lalu) . Hujan , selalu mengingatkanku pada kenangan bersamamu (yang dulu) , sangat sakiit .

Aku hanya diam , tetap terpaku menyaksikan setiap tetesan hujan yang membasahi bumi .  Dan sepertinya hujan juga mulai turun di ruang gelap dalam diriku . Tapi deringan handphone membuyarkan lamunanku .  " Apa kamu baik saja ? Hujan sangat deras di luar sana ". Aku rasa , hujan di ruang hatiku tiba-tiba mulai reda  . " aku baik saja . Jangan khawatir "  aku kembali menatap langit yang gelap itu . Hujan memang semakin deras . Pohon tampak bergerak kian kemari mengikuti alur angin yang semakin kencang . Jujur saja nyali ku ciut . Tapi pesan singkat dari mu kembali datang , seolah berusaha ingin melindungiku dari pekatnya hujan di senja itu . " Perasaanku tidak enak . Apakah kamu yakin , kamu akan  baik-baik saja ? "  . Walaupun ragu aku menjawab " tentu :) kamu tak perlu khawatir " dan pesan singkat darimu tak lagi datang .

Kembali aku sendiri , menunggu kapan hujan yang pekat ini akan berhenti menjadi butiran gerimis . Aku lebih menyukai gerimis , yah gerimis . . Karena gerimis terasa lebih romantis dari hujan . Tapi gerimis itu tak kunjung datang , malah badai yang  aku dapat . Oh God ! Bagaimana ini ? Aku sangat membenci badai ! Sangaat ! Jujur aku sangat takut . Terpikir untuk kembali mengirimu pesan singkat . Sekarang , aku benar-benar ingin  kau ada disini , menemaniku melewati badai yang sangat mengerikan ini , dan melindungiku dari derasnya hujan , sampai gerimis yang ku nanti datang . Oh , tak mungkin . Aku tak mungkin mengirimi mu pesan singkat itu dan meminta mu untuk menemaniku disini . Hujan sangat deras !

Dan aku , memilih untuk duduk sendiri seraya menatap layar handphone berharap waktu cepat berlalu dan badai ini cepat berakhir . Aku takut ! Benar-benar takut . Apalagi setelah ku rasa , ada seseorang yang mulai mendekati ku dari belakang , aku tidak tau dia siapa , yang jelas ia mengenakan mantel birunya . Dia hanya diam , tanpa bersuara . Di dalam hati aku mulai berdoa . Cukup lama dia berdiri di belakangku , tetap dalam diamnya . Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk melihat wajahnya . Itu kamu ! Benar-benar kamu ! Tampak kuyup dengan mantel biru yang kamu kenakan . Aku hanya bisa terdiam , berusaha mengidentifikasi makhluk yang sekarang sedang berdiri tepat dihadapanku . Dan kamu hanya tersenyum " Apa kamu baik-baik saja ? " Aku mengangguk , masih dalam diamku . Kamu duduk di sampingku . " Kenapa kamu bisa ada di sini ? " tanya ku . " Aku takut akan dirimu "

Cukup ! Sudah sangat cukup ! Kata-kata itu benar benar sudah cukup untuk membuat jantung ini berdegup kencang . Kamu memang benar benar ada disini , disampingku , menemaniku melewati badai yang mengerikan ini dan melindungiku dari derasnya hujan sampai gerimis datang . Sama seperti kamu yang tiba-tiba hadir , berusaha melindungiku dari hujan ku (yang lalu) . Dan aku rasa , cinta ini mulai ada , ketika kamu datang di saat hujan di senja itu .

Monday, March 12, 2012

Terima kasih untuk kelas hari itu



Di kelas ini seperti biasa,  aku kembali duduk di sudut kelas .  Yah , sepertinya tidak ada yang spesial untuk hari ini  . Hari ini sama dengan hari - hari sebelumnya . Hanya ada jejak jejak luka yang berusaha aku samarkan .

Aku benci berada disini ,   ketika semua orang beralih menatapku dan menceritakan semua yang ia rasakan . Andaikan aku bisa seperti mereka , aku bisa leluasa bercerita kepada semua tentang apa yang aku rasakan , agar beban ini dapat sedikit saja berkurang . Tapi tidak !  Aku lebih memilih untuk duduk di sudut kelas ini tanpa ada satu orang pun yang mendengarkan apa yang ku rasakan , agar aku dapat menjadi diriku sendiri , di dalam keterpurukan ini .

Ah , kelas ini . . Aku benci kelas ini . Tapi , apa kau tau ? Kelas inilah yang akhirya mempertemukan aku dengan kamu . Kamu yang perlahan mulai mengusik relung hati yang mulai mati rasa ini . Aku anggap pertemuan pertama kita adalah kebetulan . Tapi tidak untuk pertemuan selanjutnya .

 Obat mujarab untuk hati yang terluka , adalah berusaha untuk menemukan cinta yang baru . Dan kamu hadir pada saat yang tepat , tepat di sudut ruang yang tak pernah terjamah oleh kesendirian ku . Hadir membawa ketulusan yang selama ini aku cari . Kalau saja aku tak datang hari itu , mungkin aku tak akan pernah bertemu dengan sesuatu yang ku anggap kebetulan ini . Yah , kebetulan , kebetulan yang sangat manis .

Persis seperti kata buku yang pernah ku baca  pertemuan yang pertama ini mungkin hanya kebetulan . Tetapi tidak untuk pertemuan selanjutnya , pertemuan aku dan kamu tepat di bawah hujan di senja itu.