Senja itu , yah
senja itu. Hujan turun sangat deras . Mencoba menghapus gersangnya siang dan
menggantinya dengan seseluet kesejukan .
Aku berdiri disini ,di bawah tenda ini . Memerhatikan hujan yang semakin
lama semakin deras . Sepotong kenangan pun datang menghampiri . Kenangan yang
sebenarnya sungguh tidak ingin untuk aku ingat . Oh . . Sungguh sangat tidak
ingin ! Aku tidak ingin kembali terjebak
ke dalam luka yang selalu menyeret ku ke dalam lubang kehampaan itu . Sudah
cukup . Sudah sangat cukup untuk hujan yang aku sia siakan di setiap malam -
malam ku (yang lalu) . Hujan , selalu mengingatkanku pada kenangan bersamamu
(yang dulu) , sangat sakiit .
Aku hanya diam ,
tetap terpaku menyaksikan setiap tetesan hujan yang membasahi bumi . Dan sepertinya hujan juga mulai turun di
ruang gelap dalam diriku . Tapi deringan handphone membuyarkan lamunanku . " Apa
kamu baik saja ? Hujan sangat deras di luar sana ". Aku rasa ,
hujan di ruang hatiku tiba-tiba mulai reda
. " aku baik saja . Jangan khawatir
" aku kembali menatap langit
yang gelap itu . Hujan memang semakin deras . Pohon tampak bergerak kian kemari
mengikuti alur angin yang semakin kencang . Jujur saja nyali ku ciut . Tapi
pesan singkat dari mu kembali datang , seolah berusaha ingin melindungiku dari
pekatnya hujan di senja itu . " Perasaanku
tidak enak . Apakah kamu yakin , kamu akan
baik-baik saja ? " .
Walaupun ragu aku menjawab " tentu :) kamu
tak perlu khawatir " dan pesan singkat darimu tak lagi datang .
Kembali aku sendiri
, menunggu kapan hujan yang pekat ini akan berhenti menjadi butiran gerimis .
Aku lebih menyukai gerimis , yah gerimis . . Karena gerimis terasa lebih
romantis dari hujan . Tapi gerimis itu tak kunjung datang , malah badai yang aku dapat . Oh God ! Bagaimana ini ? Aku
sangat membenci badai ! Sangaat ! Jujur aku sangat takut . Terpikir untuk
kembali mengirimu pesan singkat . Sekarang , aku benar-benar ingin kau ada disini , menemaniku melewati badai
yang sangat mengerikan ini , dan melindungiku dari derasnya hujan , sampai
gerimis yang ku nanti datang . Oh , tak mungkin . Aku tak mungkin mengirimi mu
pesan singkat itu dan meminta mu untuk menemaniku disini . Hujan sangat deras !
Dan aku , memilih
untuk duduk sendiri seraya menatap layar handphone berharap waktu cepat berlalu
dan badai ini cepat berakhir . Aku takut ! Benar-benar takut . Apalagi setelah
ku rasa , ada seseorang yang mulai mendekati ku dari belakang , aku tidak tau
dia siapa , yang jelas ia mengenakan mantel birunya . Dia hanya diam , tanpa
bersuara . Di dalam hati aku mulai berdoa . Cukup lama dia berdiri di
belakangku , tetap dalam diamnya . Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk
melihat wajahnya . Itu kamu ! Benar-benar kamu ! Tampak kuyup dengan mantel biru yang kamu kenakan . Aku hanya bisa terdiam , berusaha mengidentifikasi
makhluk yang sekarang sedang berdiri tepat dihadapanku . Dan kamu hanya
tersenyum " Apa kamu baik-baik saja ?
" Aku mengangguk , masih dalam diamku . Kamu duduk di sampingku . " Kenapa kamu bisa ada di sini ? "
tanya ku . " Aku takut akan dirimu "
Cukup
! Sudah sangat cukup ! Kata-kata itu benar benar sudah cukup untuk membuat
jantung ini berdegup kencang . Kamu memang benar benar ada disini , disampingku ,
menemaniku melewati badai yang mengerikan ini dan melindungiku dari derasnya
hujan sampai gerimis datang . Sama seperti kamu yang tiba-tiba hadir , berusaha
melindungiku dari hujan ku (yang lalu) . Dan aku rasa , cinta ini mulai ada ,
ketika kamu datang di saat hujan di senja itu .
No comments:
Post a Comment