Hei , kesini sebentar . Iya , kamu . Bisa kamu lihat sebentar apa
yang ada di sini ? tepatnya di dalam pikiranku . Terkejut ? Aku tau kamu pasti
akan terkejut . Kamu pasti heran , kenapa cuman ada kamu di sana ? Memang di
sini tempat aku selalu merumahkanmu . Oh tidak , bukan hanya di sini , tapi
juga di sini , di dalam hatiku . Ternyata kamu mempunyai banyak rumah di dalam
tubuhku . Disini ternyata juga ada (jantung) . Dan kamu selalu berdetak setiap
aku menyebut kata cinta . Cinta .. ya cinta , kata itu sangat sederhana , namun
tidak sesederhana cintaku kepada mu . Ingat kamu pernah menfilosofikan aku
seperti sebuah sepatu ? Tepatnya , sepatu hadiah ulang tahun mu yang ke 20
tahun . “ Sepatu ini sama seperti kamu “ ucap mu malam itu . “ Kenapa sepatu ?
“ tanya ku sedikit jengkel. “ Sepatu ini mudah sekali untuk dipasang , namun
sangat sulit untuk ditanggalkan . Sama seperti kamu . . di hati ku “ kamu pun
tersenyum . Sederhana memang . Tapi tidak untuk ku . Bagiku , kamu seperti kopi
. Pahit . Begitu pahitnya sampai aku pun pernah berfikir bahwa aku tidaklah
pantas untukmu . Namun kehadiranmu selalu menjadi pelarut rasa pahit itu . Rasa
pahit yang kemudian larut bersama berbulir – bulir air mata . Air mata duka
bahkan bahagia . Dan tawa mu hadir sebagai pelengkap disana . Pelengkap rasa
manis dalam hidupku . Sama seperti gula, yang memang diciptakan untuk penawar
rasa pahit . Ah .. manis . Rasa kopi itu sekarang menjadi enak , sangat enak .
Dan bahkan mencandu . Sama seperti cintaku yang selalu mencandu akan dirimu .
“ Cinta memang
sederhana . Tapi aku memilih luar biasa memaknai jatuhnya . Dan , saat jatuh
cinta , aku cuma mau kepadamu! “ - Moamar
Emka _ dear you -
No comments:
Post a Comment