Di kelas ini seperti
biasa, aku kembali duduk di sudut kelas
. Yah , sepertinya tidak ada yang
spesial untuk hari ini . Hari ini sama
dengan hari - hari sebelumnya . Hanya ada jejak jejak luka yang berusaha aku
samarkan .
Aku benci berada
disini , ketika semua orang beralih
menatapku dan menceritakan semua yang ia rasakan . Andaikan aku bisa seperti
mereka , aku bisa leluasa bercerita kepada semua tentang apa yang aku rasakan ,
agar beban ini dapat sedikit saja berkurang . Tapi tidak ! Aku lebih memilih untuk duduk di sudut kelas
ini tanpa ada satu orang pun yang mendengarkan apa yang ku rasakan , agar aku
dapat menjadi diriku sendiri , di dalam keterpurukan ini .
Ah , kelas ini . .
Aku benci kelas ini . Tapi , apa kau tau ? Kelas inilah yang akhirya
mempertemukan aku dengan kamu . Kamu yang perlahan mulai mengusik relung hati
yang mulai mati rasa ini . Aku anggap pertemuan pertama kita adalah kebetulan .
Tapi tidak untuk pertemuan selanjutnya .
Obat mujarab untuk hati yang terluka , adalah
berusaha untuk menemukan cinta yang baru . Dan kamu hadir pada saat yang tepat
, tepat di sudut ruang yang tak pernah terjamah oleh kesendirian ku . Hadir
membawa ketulusan yang selama ini aku cari . Kalau saja aku tak datang hari itu
, mungkin aku tak akan pernah bertemu dengan sesuatu yang ku anggap kebetulan
ini . Yah , kebetulan , kebetulan yang sangat manis .
Persis
seperti kata buku yang pernah ku baca pertemuan yang
pertama ini mungkin hanya kebetulan . Tetapi tidak untuk pertemuan selanjutnya
, pertemuan aku dan kamu tepat di bawah hujan di senja itu.
No comments:
Post a Comment